Blogroll

Sabtu, 22 September 2012

IMPIAN DALAM PETANG



Jangan biarkan nafsumu menyibukkan jiwamu.........
Kata-kata itulah yang bisa membangkitkan semangatku! Kata-kata yang ku terima ketika aku masih berada dalam penjara suci. Aku selalu merasa jenuh dengan kehidupanku. Entah apa yang sebenarnya aku inginkan dari kehidupanku ini. Berulang kali aku selalu terobsesi dengan kebebasan, bahwa aku ingin bebas,bak anak panah meluncur lepas. Bahkan  selama ini aku selalu menuruti kehendak hatiku karena bagiku hati adalah raja sementara jiwa hanyalah hamba.Aku termasuk kategori manusia yang mempunyai cita-cita tinggi. Ketika aku berusia 7 tahun aku ingin menjadi Astrounut kemudian berganti ingin menjadi seorang Dokter karena waktu itu Andy sedang sakit parah hingga akhirnya ia meninggal. Semenjak ia meninggal aku selalu merasa sepi meskipun itu di tengah-tengah keramaian dunia. Bahkan sampai saat inipun aku masih mengenangnya, aku tak kan pernah bisa melupakan dia. Dia satu-satunya sahabat kecilku yang juga menjadi cinta pertamaku. Ya,  first love ...”cinta pertama itu akan abadi” demikian kata orang yang selalu aku dengar. Teman-temanku selalu mengira bahwa aku tidak normal, karena hanya aku diantara mereka yang belum pernah jatuh cinta. Selama ini aku tidak pernah peduli dengan seseorang yang mencoba hadir dalam hidupku. Karena kekasih hatiku hanya Andy, hanya dia pemilik hatiku. Selama aku hidup aku hanya menikmatinya dengan merenung memikirkan Andy, melukis wajahnya dalam sanubariku dan selalu berharap aku akan menemukan dia di dunia ini. Aku yakin suatu saat aku pasti akan menemukan Andy disini. Dia juga pernah berjanji padaku, bahwa dia akan kembali jika aku berhasil membangunkan sebuah istana. Entah istana apa yang ia maksud, mungkin istana presiden, pikirku. Karena cintaku berjalan di atas arus yang benar...cintaku terlahir dari ketulusan. Cintaku telah menggerakkan seluruh potensi yang aku miliki untuk menjadi sebuah karya, mendorong semangatku untuk selalu melakukan yang terbaik. Karena aku hanya ingin bertemu dengan belahan jiwaku.
            Dalam remang-remang cahaya aku menemukan dia, dia menyambutku dengan ramah. Tak sekasar Ruki Maro ketika menarik-narik tanganku dan menyuruhku sesuka hatinya. Andy memang beda dari yang lain. Wajahnya yang tampan dan perangainya yang luhur membuat hatiku semakin terpesona olehnya. “Dinda... maukah kau ikut denganku?”.
Aku hanya membalasnya dengan senyuman pertanda bersedia ikut dengannya. Saat itu seakan jiwaku melayang dibawanya, aku mulai merasa asing dan tak mengenali dunia. “Siapa itu?” tanyaku ketika melihat seorang laki-laki yang terus menerus disiksa hingga badannya berlumuran darah tapi tak seorangpun disekitarnya yang mau menolongnya. Kemudian ia menjawab “ itu Pak Hendro yang dulunya DPR pusat, yang selalu korupsi memakan uang rakyat”. Aku masih belum jelas dengan apa yang dimaksud Andy, kemudian aku balik bertanya lagi pada dia “ lantas, mengapa ia di tempat ini? Dan mengapa orang yang berjubah hitam tadi terus menyiksanya? Aku ingin sekali menolongnya membebaskan ia dari siksaan yang menimpanya tadi”.
“Tapi kau tak kan bisa...” jawabnya di selingi dengan senyuman yang kecut Kemudian pandanganku tertuju pada segerombolan gadis-gadis yang telanjang bulat, mereka menangis dan terkadang menjerit-jerit hingga aku tak sanggup mendengar jeritannya, lantas aku bertanya lagi “ negeri apa ini? mengapa di negri ini hanya ada penderitaan dan kesengsaraan? tidak ada undang-undangkah? yang mengatur segala hukum di negeri ini? hingga penduduknya hidup sejahtera?”. Kemudian ia menatapku sembari berkata “ aku akan menunjukkan negeri kedamaian yang segala penduduknya hidup bahagia” . Aku hanya mengikutinya dengan pasrah karena aku tidak tau negri ini negri mana, yang aku tau hanya ini bukan negriku Indonesia. “Itu..semua orang hidup rukun dan sejahtera” tunjuknya yang di ikuti dengan pandangan mataku. “Negri mana lagi ini?” tanyaku kemudian. Aku hanya melihat kebahagiaan di negri itu, manusianya kaya-kaya nan rupawan.’ Mungkin negri Mesir yang kata orang wanitanya titisan Cleopatra atau mungkin orang  Latina? Yang katanya keturunan Monalisa...”pikirku. Kemudian ia meraih tanganku aku pun nampak gugup akibat nervous karena baru pertama kali aku disentuh cowok. “Maukah kau berjanji padaku?” kata Andy dengan tatapannya yang serasa menembus jantungku. “Apa?” tanyaku malu.
“Aku hanya ingin kau tetap Adinda yang aku kenal, yang polos nan lugu...dan selalu berpegang teguh kepada keduanya, Al-quran dan Al-hadits agar kau dapat membangun istana di tempat penduduk yang semuanya hidup bahagia”.
“Iya aku janji...tapi kau jangan pernah ninggalin aku lagi, hidupku akan terasa ampang jika kau tak menyertaiku” kataku sambil memegang tangannya erat-erat, karena aku merasa ia akan pergi lagi untuk yang kedua kalinya. Tapi perlahan ia mulai melepaskan tanganku, ku perhatikan matanya yang sayu melambangkan sebuah kesedihan, ia mulai menjauh tapi aku berusaha mengejarnya,,, ia menjauh dan menjauh hingga ia hilang dari pandanganku dan aku gagal menemukannya. “Andy...Andy.....” teriakku hingga membuat kerongkonganku kering. Seketika itu aku menangis sesunggukan karena telah kehilangan orang yang aku cinta untuk yang kedua kalinya. “ Bangun sayang, saatnya sholat isya’ tadi Dinda sudah nggak magrib lho” terdengar bisikan mama tepat di kupingku, kemudian aku bangun dan bertanya pada mama, “ di mana Andy ma?”.” Andy siapa Din? Andyka sudah meninggal beberapa tahun silam” kata mama. “ Ya Allah, ternyata aku hanya mimpi.....dia menunjukkan sesuatu itu lewat mimpi. Aku akan menepati janjiku Di.... aku ingin membangun Istana yang kelak akan hidup bahagia denganmu” pikirku.
“ Ayo di kita sholat jamaah, papa sudah menunggu dari tadi” perintah mama memudarkan lamunanku.
“ Ok ma, siaaaaaaap!!!”
            Kini cinta telah memotivasi diriku untuk menjadi orang yang beruntung, orang yang lebih baik dari pada waktu kemarin. Karena hal di dunia ini yang paling berharga adalah waktu. Waktu tak kan bisa diputar kembali, hari kemarin adalah kenangan, sekarang kenyataan dan hari esok adalah harapan. Harapanku untuk hari esok hanyalah membangun mahligai abadi dengan cara Fastabiqul khoirot........

                                                             Selesai
                                                                                         By: Fioni Auriga

0 komentar:

Posting Komentar